Infeksi Saluran Kemih

Author: mbah jito OK la..yaw // Category:
Nama : Risma Yuni Prahita
Kelas : D/KP/VI
NIM : 04.07.1736

Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah ditemukannya bakteri pada urin di kandung kemih, yang umumnya steril. Istilah ini dipakai secara bergantian dengan istilah infeksi urin. Termasuk pula berbagai infeksi di saluran kemih yang tidak hanya mengenai kandung kemih (prostatitis, urettritis). . (Mansjoer, 2001)
Dikatakan bakteriuria positif pada pasien asimtomatis bila terdapat lebih dari unit koloni bakteri dalam sampel urin porsi tengah (mid stream), sedangkan pada pasien simtomatis bisa terdapat jumlah koloni yang lebih rendah. . (Mansjoer, 2001)
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang terjadi pada saluran kemih. ISK merupakan kasus yang sering terjadi dalam dunia kedokteran. Walaupun terdiri dari berbagai cairan, garam, dan produk buangan, biasanya urin tidak mengandung bakteri. Jika bakteri menuju kandung kemih atau ginjal dan berkembang biak dalam urin, terjadilah ISK. Jenis ISK yang paling umum adalah infeksi kandung kemih yang sering juga disebut sebagai sistitis. Gejala yang dapat timbul dari ISK yaitu perasaan tidak enak berkemih (disuria, Jawa: anyang-anyangen). Tidak semua ISK menimbulkan gejala, ISK yang tidak menimbulkan gejala disebut sebagai ISK asimtomatis. (Wikipedia Indonesia)
Macam ISK antara lain:
ISK primer
Berdasarkan adanya gejala sistemik, ISK primer dibagi menjadi dua:
1. ISK lokal, diterapi dengan antibiotika lokal.
ISK dengan gejala sistemik, diterapi dengan antibiotika sistemik. Antibiotika yang sering digunakan yaitu amoksisilin. (Wikipedia Indonesia)
ISK sekunder
ISK ini merupakan akibat dari penyakit atau kelainan yang lain. ISK berulang merupakan pertanda dari ISK sekunder, karena penanganan ISK yang tidak tepat. Penatalaksanaan ISK sekunder sesuai dengan penyebab ISK tersebut. Penyebab ISK sekunder biasanya adalah obstruksi saluran kemih (seperti batu saluran kemih, pembesaran prostat, dan striktur uretra). (Wikipedia Indonesia)

Etiologi
Biasanya bakteri enteric, terutama Escherichia coli pada wanita. Gejala bervariasi tergantung dari variasi jenis bakteri tersebut. Pada pria dan pasien di rumah sakit, 30-40% disebabakan Proteus, Stafilococcus, dan bahkan Pseudomonas. Bila ditemukan, kemungkinan besar terdapat kelainan saluran kemih. Namun harus diperhitungkan kemungkinan besar terdapat kelainan saluran kemih. Namun harus diperhitungkan kemungkinan kontaminasi jika ditemukan lebih dari satu organisme. . (Mansjoer, 2001)
Patofisiologi
Sebagian besar merupakan infeksi asenden. Pada wanita, jalur yang biasa terjadi adalah mula-mula kuman dari anal berkoloni di vulva, kemudian masuk ke kandung kemih melalui uretra yang pendek secara spontan atau mekanik akibat hubungan seksual. Pada pria, setlah prostat terkoloni maka akan terjadi infeksi asenden. Mungkin juga terjadi akibat pemasangan alat, seperti kateter, terutama pada golongan usia lanjut.
Wanita sering menderita penyakit ini karena uretra yang pendek, masuknya kuman dalam hubungan seksual dan mungin perubahan pH dan flora vulva dalam siklus menstruasi, Pada beberapa wanita frekuuensi berkemih yang jarang juga memiliki peran.
Seharus nya bakteri yang masuk dibersihkan oleh mekanisme pertahanan tubuh, namun terdapatnya kelainan anatomi yang sering yang dijumpai adalah nefropati refluks, nefropati analgesic, batu dan kehamilan. Pada pria biasanya akibat batu dan penyakit prostat, sedangkan pada anak-anak karena kelainan kongenital. . (Mansjoer, 2001)
Manifestasi Klinis
Dapat asimtomatis, terutama pada wanita. Biasanya dengan riwayat ISK simtomatis atau dikemudian hari. Terapi singkat biasanya menyebabkan timbulnya ISK simtomatis, akibat reinfeksi organisme yang lebih virulen.
Disuria, frekuensi miksi yan bertambah, dan nyeri suprapubik adalah gejala iritasi kendung kemih. Beberapa pasien mengeluh bau yang tidak menyenangkan atau keruh, dan mungkin hematuria. Bila mengenai saluran kemih atas, mungkin terdapat gejala-gejala pielonefritis akut seperti demam, mual, nyeri pada ginjal. Namun pasien dengan infeksi ginjal, mungkin hanya menunjukkan gejala saluran kemih bawah atau tidak bergejala. . (Mansjoer, 2001)
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis pasti ditegakkan dengan kultur organisme melalui urin, terutama sampel dari urin porsi tengah. Sampel ini dikirimkan segera ke laboratorium atau dalam waktu 24 jam dalam lemari es dengan suhu 4ÂșC. Bila sulit, ambil urin yang pertama kali dikeluarkan pada pagi hari karena penyimapanan pertama dalam kandung kemih dapat meningkatkan jumlah bakteri.
Pemakaian kateter untuk diagnosis hanya untuk pasien yang memang memakai kateter. Aspirasi suprapubik berguna pada bayi dan dewasa dimana pemeriksaan urin porsi tengah berulang kali tidak menunjukkan hasil karena kontaminasi atau jumlah bakteri yang rendah.
Dipakai test stick untuk mengetahui adanya proteinuria, hematuria, glukosuria, dan pH. Pemeriksaan secara mikroskopik dikatakan positif bila terdapat piuria(>2000 leukosit/ml) pada pasien dengan gejala infeksi saluran kemih. Munhkin ditemukan kuman yang bisa berasal dari kontaminasi vagina. Dicurigai terjadi infeksi bila terdapat > koloni/ml pada kultur dari urin porsi tenah seorang pasien tanpa gejala, atau dikatakan sebagai bakteriuria bermakna. Namun sering pula dijumpai pasien ISK dengan kultur < koloni, atau terdapat pertumbuhan satu golongan kuman, khususnya E.coli, sementara tidak ditemukan kontaminasi dari vagina. Penemuan kuman pada kateter atau pungsi suprapubik juga merupakan diagnostik.
Bila terdapat piuria namun kultur tidak tumbuh, kemungkinan jumlah kuman yang terdapat hanya sedikit, kuman tuberkolosis, kontaminasi dari antiseptik atau antibiotic yang digunakan yang digunakan pasien atau pada alat, kuman tersebut memerlukan media yang khusus (misalnya Ureaplasma urealyticum), terdapat batu atau benda asing dengan infeksi minimal, atau penyakit tubulointerstisial aktif (misalnya nefropati analgesik).
Penapisan adanya bakteriuria hanya perlu dilakukan pada wanita hamil karena terdapat kemungkinan 30-40% berkembang menjadi pielonefritis bila hasilnya positif. (Mansjoer, 2001)
SISTITIS
Adalah istilah untuk Infeksi Kandung Kemih yang sering dialami kaum
wanita .
Gejala nya seperti sering ingin buang air kecil dan terasa nyeri seperti
terbakar , bahkan sering terdapat darah pada saat buang air kecil
.
URETRITIS
Adalah infeksi pada saluran kemih yang sering terjadi pada Pria yang se
ring melakukan aktifitas seksual tanpa memperhatikan Kesehatan
.
PYELONEFRITIS
Adalah infeksi pada pyelum GINJAL yang sangat berbahaya sehingga
dapat terjadi gagal ginjal sehingga perlu CUCI DARAH dengan alat yang
disebut HEMODIALISA.
.
PENCEGAHAN
- Tentu saja kamu harus memperhatikan kaidah kesehatan.
- Memakai air yang diyakini bersih.
- Jangan sering menahan kencing.
- Juga ,jagalah batas pergaulan ..! (http://nusaindah.tripod.com/kesisk.htm)

Tatalaksana
Secara umum tujuan terapi ISK adalah menghilangkan gejala dengan cepat, mengeradikasi kuman patogen, meminimalisasi rekurensi dan mengurangi morbiditas serta mortalitas. Tujuan itu dapat tercapai dengan pemberian antibiotik sambil mencari penyebab.
Penatalaksanaan ISK pada lansia harus dilakukan sedini mungkin agar progresifitasnya tidak berlanjut. Dalam memilih antibiotik harus diperhatikan beberapa hal yaitu efek samping (terutama pada ginjal), harga, resistensi, kepatuhan (compliance), dan interaksi obat. Mengingat adanya penyakit komorbid yang mungkin juga diderita pasien, maka kita perlu mencari tahu obat-obat apa saja yang sedang dikonsumsi pasien, lalu menganalisis apakah obat ISK yang kita berikan akan berinteraksi dengan obat-obatan tersebut.
Antibiotik yang umum digunakan untuk mengobati ISK tidak berkomplikasi pada lansia adalah trimethoprim/sulfamethoxazol (TMP/SMX), fluorokuinolon, fosfomisin, dan nitrofurantoin (Tabel 2).


TMP/SMX telah menjadi obat lini pertama pada ISK non komplikata karena mampu membunuh banyak jenis mikroorganisme, kecuali Enterococcus. Kelebihan lain adalah TMP/SMX tersedia dalam bentuk sirup sehingga cocok digunakan pada lansia yang mempunyai kesulitan menelan. Akan tetapi sekarang sudah mulai tampak kecenderungan resistensi TMP/SMX pada E.coli.
Fluorokuinolon sedikit demi sedikit mulai menggeser TMP/SMX karena tolerabilitas dan compliance-nya lebih baik. Antibiotik ini bisa digunakan pada Gram negatif dan positif tetapi lebih efektif pada Gram negatif. Kadar creatinin clearance perlu dipantau bila kita memutuskan memberi fluorokuinolon. Bila kreatinin klirens kurang dari 0,5 ml/detik, dosis dikurangi.
Fosfomisin diberikan dalam dosis tunggal sehingga compliance pasien lebih baik. Fosfomisin efektif pada Gram negatif tetapi kurang pada Gram positif. Harganya cukup mahal.
Nitrofurantoin tidak boleh diberikan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal, yaitu kreatinin klirens kurang dari 0,67 ml/detik. Sayang, sudah tidak tersedia lagi di pasaran.
Kaum lansia lebih rentan terhadap efek samping dan toksisitas antibiotik. Hal itu dikarenakan menurunnya fungsi metabolisme dan ekskresi. Akibatnya, kadar obat dalam serum tinggi dan berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal. Oleh karena batas keamanan obat pada lansia sempit, pemilihan antibiotik harus berhati-hati dengan mempertimbangkan kelarutan obat, perubahan komposisi tubuh, status nutrisi (kadar albumin), dan efek samping.
Di samping obat-obatan, terapi nonfarmakologi harus diterapkan. Sayangnya, langkah itu sering terlupakan. Terapi nonfarmakologi mencakup nutrisi dan imobilisasi. Asupan makanan dan cairan perlu disesuaikan hingga optimal sesuai kemampuan penderita. Kita perlu mengusahakan agar makanan yang diberikan habis dimakan. Pasien tidak boleh diimobilisasi terlalu lama untuk mencegah dekubitus.
Dengan adanya diagnosis dan penatalaksanaan yang tepat, semoga tidak ada lagi kasus 'Paus' berikutnya. (http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=490)

Sumber :

Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius, UI-press.
http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=490
http://nusaindah.tripod.com/kesisk.htm
Label : Phone Cell Wallpapers Game Phone Free Games Free car body design

0 Responses to "Infeksi Saluran Kemih"

Posting Komentar