EPILEPSY DISEASE by VbRy

Author: mbah jito OK la..yaw // Category:
         BY : DIAN TRI FEBRIANA
                      04.07.1705

            PENYAKIT EPILEPSI

DEFINISI
          Epilepsi adalah suatu penyakit yang ditandai dengan kecenderungan untuk mengalami kejang berulang. Kata “epilepsi” berasal dari bahasa Yunani. “epi” berarti “atas”, dan “lepsia” berasal dari kata “lembenein” yang berarti “menyerang”. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa pada mulanya “epilepsia” itu berarti suatu “serangan dari atas”, suatu kutukan dari surga. Penyakit ini juga dinamai Morbus Sacer, yang berarti “penyakit suci”.
          Epilepsi adalah : Manifestasi gangguan otak dengan berbagai etiologi, namun dengan gejala tunggal yang khas, yaitu serangan berkala dan reversibel, yang disebabkan oleh lepasnya muatan listrik neuron kortikal secara berlebihan.
          Walaupun penyakit ini telah lama dikenal dalam masyarakat, terbukti dengan adanya istilah-istilah bahasa daerah untuk penyakit ini seperti sawan, ayan, sekalor, dan celengan, tapi pengertian akan penyakit ini masih kurang bahkan salah sehingga penderita digolongkan dalam penyakit gila, kutukan dan turunan sehingga penderita tidak diobati atau bahkan disembunyikan. Akibatnya banyak penderita epilepsi yang tak terdiagnosis dan mendapat pengobatan yang tidak tepat sehingga menimbulkan dampak klinik dan psikososial yang merugikan baik bagi penderita maupun keluarganya.
          Epilepsi dapat memberikan komplikasi jangka panjang yang cukup serius, untuk itu perlu dipahami mengenai keteraturan pengobatan, menghindari faktor pencetus untuk mencegah terjadinya kejang. Faktor pencetus epilepsi adalah kurang tidur, terlalu lelah, stress emosional, infeksi, obat-obatan tertentu, hormonal (haid, kehamilan).

PENYEBAB
          Epilepsi adalah suatu penyakit yang ditandai dengan kecenderungan untuk mengalami kejang berulang. Epilepsi disebabkan adanya gangguan sel-sel otak ditambah dengan efektivitas yang berlebihan di otak. Gejala-gejala yang ditimbulkan di antaranya tak sadarkan diri , keluar busa, dan sebagainya.
          Otak kita terdiri dari jutaan sel saraf (neuron), yang bertugas mengoordinasikan semua aktivitas tubuh kita termasuk perasaan, penglihatan, berpikir, menggerakkan [otot]. Pada penderita ayan, terkadang sinyal-sinyal tersebut, tidak beraktivitas sebagaimana mestinya. Hal ini dapat diakibatkan oleh berbagai unsur-unsur, antara lain; trauma kepala (pernah mengalami cedera di daerah kepala), tumor otak, dan lain sebagainya.
          Umumnya ayan mungkin disebabkan oleh kerusakan otak dalam proses kelahiran, luka kepala, pitam otak (strok), tumor otak, alkohol. Kadang-kadang, ayan mungkin juga karena genetika, tapi ayan bukan penyakit keturunan. Tapi penyebab pastinya tetap belum diketahui.

GEJALA
  • Kejang parsial simplek dimulai dengan muatan listrik di bagian otak tertentu dan muatan ini tetap terbatas di daerah tersebut. Penderita mengalami sensasi, gerakan atau kelainan psikis yang abnormal, tergantung kepada daerah otak yang terkena. Jika terjadi di bagian otak yang mengendalikan gerakan otot lengan kanan, maka lengan kanan akan bergoyang dan mengalami sentakan; jika terjadi pada lobus temporalis anterior sebelah dalam, maka penderita akan mencium bau yang sangat menyenangkan atau sangat tidak menyenangkan. Pada penderita yang mengalami kelainan psikis bisa mengalami d?j? vu (merasa pernah mengalami keadaan sekarang di masa yang lalu).
  • Kejang Jacksonian gejalanya dimulai pada satu bagian tubuh tertentu (misalnya tangan atau kaki) dan kemudian menjalar ke anggota gerak, sejalan dengan penyebaran aktivitas listrik di otak.
  • Kejang parsial (psikomotor) kompleks dimulai dengan hilangnya kontak penderita dengan lingkungan sekitarnya selama 1-2 menit. Penderita menjadi goyah, menggerakkan lengan dan tungkainya dengan cara yang aneh dan tanpa tujuan, mengeluarkan suara-suara yang tak berarti, tidak mampu memahami apa yang orang lain katakan dan menolak bantuan. Kebingungan berlangsung selama beberapa menit, dan diikuti dengan penyembuhan total.
  • Kejang konvulsif (kejang tonik-klonik, grand mal) biasanya dimulai dengan kelainan muatan listrik pada daerah otak yang terbatas. Muatan listrik ini segera menyebar ke daerah otak lainnya dan menyebabkan seluruh daerah mengalami kelainan fungsi.
  • Epilepsi primer generalisata ditandai dengan muatan listrik abnormal di daerah otak yang luas, yang sejak awal menyebabkan penyebaran kelainan fungsi. Pada kedua jenis epilepsi ini terjadi kejang sebagai reaksi tubuh terhadap muatan yang abnormal. Pada kejang konvulsif, terjadi penurunan kesadaran sementara, kejang otot yang hebat dan sentakan-sentakan di seluruh tubuh, kepala berpaling ke satu sisi, gigi dikatupkan kuat-kuat dan hilangnya pengendalian kandung kemih. Sesudahnya penderita bisa mengalami sakit kepala, linglung sementara dan merasa sangat lelah. Biasanya penderita tidak dapat mengingat apa yang terjadi selama kejang.
  • Kejang petit mal dimulai pada masa kanak-kanak, biasanya sebelum usia 5 tahun. Tidak terjadi kejang dan gejala dramatis lainnya dari grand mal. Penderita hanya menatap, kelopak matanya bergetar atau otot wajahnya berkedut-kedut selama 10-30 detik. Penderita tidak memberikan respon terhadap sekitarnya tetapi tidak terjatuh, pingsan maupun menyentak-nyentak.
  • Status epileptikus merupakan kejang yang paling serius, dimana kejang terjadi terus menerus, tidak berhenti. Kontraksi otot sangat kuat, tidak mampu bernafas sebagaimana mestinya dan muatan listrik di dalam otaknya menyebar luas. Jika tidak segera ditangani, bisa terjadi kerusakan jantung dan otak yang menetap dan penderita bisa meninggal.    
Gejala kejang berdasarkan sisi otak yang terkena :
Sisi otak yg terkena
  1. Lobus frontalis
  2. Lobus oksipitalis
  3. Lobus parietalis
  4. Lobus temporalis
  5. Lobus temporalis anterior
Gejala
  1. Kedutan pada otot tertentu
  2. Halusinasi kilauan cahaya
  3. Mati rasa atau kesemutan di bagian tubuh tertentu
  4. Halusinasi gambaran dan perilaku repetitif yang kompleks misalnya berjalan berputar-putar
  5. Gerakan mengunyah, gerakan bibir mencium
PEMERIKSAAN UMUM
  • EEG (elektroensefalogram) merupakan pemeriksaan yang mengukur aktivitas listrik di dalam otak. Pemeriksaan ini tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak memiliki resiko. Elektroda ditempelkan pada kulit kepala untuk mengukur impuls listrik di dalam otak.
  • Pemeriksaan darah rutin dilakukan untuk:
  • mengukur kadar gula, kalsium dan natrium dalam darah
  • menilai fungsi hati dan ginjal
  • menghitung jumlah sel darah putih (jumlah yang meningkat menunjukkan adanya infeksi).
  • EKG (elektrokardiogram) dilakukan untuk mengetahui adanya kelainan irama jantung sebagai akibat dari tidak adekuatnya aliran darah ke otak, yang bisa menyebabkan seseorang mengalami pingsan.
  • Pemeriksaan CT scan dan MRI dilakukan untuk menilai adanya tumor atau kanker otak, stroke, jaringan parut dan kerusakan karena cedera kepala.
  • Kadang dilakukan pungsi lumbal untuk mengetahui apakah telah terjadi infeksi otak.
PENATALAKSANAAN
  1. Obat anti-kejang sangat efektif, tetapi juga bisa menimbulkan efek samping. Salah satu diantaranya adalah menimbulkan kantuk, sedangkan pada anak-anak menyebabkan hiperaktivitas.
  2. Keluarga penderita hendaknya dilatih untuk membantu penderita jika terjadi serangan epilepsi.
  3. Langkah yang penting adalah menjaga agar penderita tidak terjatuh, melonggarkan pakaiannya (terutama di daerah leher) dan memasang bantal di bawah kepala penderita.
  4. Jika penderita tidak sadarkan diri, sebaiknya posisinya dimiringkan agar lebih mudah bernafas dan tidak boleh ditinggalkan sendirian sampai benar-benar sadar dan bisa bergerak secara normal.
  5. Jika ditemukan kelainan otak yang terbatas, biasanya dilakukan pembedahan untuk mengangkat serat-serat saraf yang menghubungkan kedua sisi otak (korpus kalosum).
  6. Pembedahan dilakukan jika obat tidak berhasil mengatasi epilepsi atau efek sampingnya tidak dapat ditoleransi.
Obat Jenis epilepsy dan jenis epilepsinya serta efek samping yang timbul :
  • Karbamazepin : Generalisata, parsial ; Jumlah sel darah putih & sel darah merah berkurang
  • Etoksimid ; Petit mal ; Jumlah sel darah putih & sel darah merah berkurang
  • Gabapentin; Parsial ; Tenang
  • Lamotrigin ; Generalisata, parsial ; Ruam kulit
  • Fenobarbital ; Generalisata, parsial ; Tenang
  • Fenitoin ; Generalisata, parsial ; Pembengkakan gusi
  • Primidol ; Generalisata, parsial ; Tenang
  • Valproat ; Kejang infantil, petit mal ; Penambahan berat badan, rambut rontok.
DAFTAR PUSTAKA
1.Brunner and Suddarth, 1996, Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8, Jilid 2, EGC, Jakarta.
2.Waspadji. A, Soeparman, 1990, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
3.Guyton, Athur C, 1997, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran , Edisi 9, EGC, Jakarta.
4.http://tokoobatislam.wordpress.com/2009/06/18/120/
5.http://shirath.wordpress.com/2009/04/08/pengobatan-herbal-penyakit-epilepsi/.

                                                    
                                                       **SEMOGA BERMANFAAT**

Label : Phone Cell Wallpapers Game Phone Free Games Free car body design

0 Responses to "EPILEPSY DISEASE by VbRy"

Posting Komentar